Jumat, 05 Juni 2009

guru besar B.K.C

my guitar



B.K.C




Selayang Pandang BKC
BKC adalah singkatan dari Bandung Karate Club dan Bina Ksatria Cita pada pengertian yang sebenarnya, didirikan di Bandung pada tanggal 16 Juni 1966 oleh Iwa Rahadian Arsanata. Sejak tahun 1962, telah dirintis pendiriannya dengan nama Bandung Karate School for Self Defence. Gedung Mardisantosa yang terletak di Jalan Sunda No. 2 Bandung adalah tempat pertama BKC didirikan. Tercatat sebagai anggota pertama terdiri dari siswa-siswa Sekolah Guru Pendidikan Jasmani, SMAN Jalan Belitung, STMN I jalan Rajiman serta beberapa orang mahasiswa UNPAD dan ITB. Sejak tahun 1967 hingga tahun 1972 tempat latihan pindah ke pendopo sekolah Tinggi Olah raga Jalan Van Deventer Bandung.

Maksud dan Tujuan
BKC didirikan dengan maksud menghimpun pemuda, pelajar serta berbagai kalangan dalam pembinaan olah raga beladiri berdasarkan kekeluargaan hormat-menghormati serta saling mencintai antara satu dan sesamanya. Secara umum BKC bertujuan untuk membina setiap anggota menjadi Insan Beladiri yang Mandiri yang memahami makna hidup dan kehidupan. Sehingga pada akhirnya, ilmu yang diperolehnya dapat bermanfaat bagi kehidupannya di masyarakat. Setiap anggota BKC dituntut untuk mampu melaksanakan Tri Ratna Keanggotaan berdasarkan kiprahnya.

Dasar Pendidikan Beladiri di BKC
Sumber ajaran beladiri yang diajarkan di BKC sepenuhnya bersumberkan kepada Tuntunan Ajaran Jalaksana yang merupakan Ilmu Teturunan dari Pendiri Perguruan. Kemudian sumber ajaran ini disesuaikan dengan berbagai ajaran ilmu beladiri yang ada, Baik yang datang dari luar maupun dengan yang telah ada di Indonesia. Dalam hal ini BKC berprinsip, mana yang baik diambil dan mana yang buruk dibuang walaupun itu budaya bangsa terlebih yang datang dari luar.

Para Pimpinan BKC dari Tahun ke Tahun
Tercatat sebagai Ketua Umum BKC angkatan pertama Mardisantosa, yaitu Budiarjo, S.H. kemudian dari tahun 1968-1970 BKC dipimpin oleh Kolonel (Pur) H. Anwar Tamim. Dari tahun 1971-1972 Kolonel (Pur.) R. Oetje Djunjunan alm. Wali Kotamadya Bandung waktu itu berkenan menjadi Ketua Umum BKC, Selanjutnya dari tahun 1973-1980 kembali BKC dipimpin oleh H. Anwar Tamim. Dan dari tahun 1981-1982 dipimpin oleh Kolonel (Pur.) Saleh M. Yoenoes. Dari tahun 1983 hingga sekarang ini Ir.H. Awal Kusumah M.S (Putra dari H. Anwar Tamim) terpilih sebagai Ketua Umum Pengurus Besar BKC.

Kegiatan-Kegiatan
Sejak awal berdirinya, BKC telah berhasil menyusun program kegiatan yang terpadu sebagaimana layaknya perguruan yang sudah besar antara lain Ujian Kenaikan Tingkat, Penataran Kepelatihan, Latihan Lapangan di gunung, sungai dan pantai. Kejuaraan Intern serta pada tahun 1967, Pendiri Perguruan dilantik di Sukabumi oleh Ditjora (KONI sekarang) Jawa Barat sebagai Wakil Umum PORKI Jawa Barat (ibu Yusuf dari INKAI sebagai Ketua Umum). Kejurnas PORKI pertama diikuti, yaitu di Jakarta pada tahun 1971 kemudian di penghujung 1972 dalam Musyawarah Lembaga Aliran Karate di Jakarta yang dipimpin oleh Jendral Surono dan Widjojo Suyono, BKC dikukuhkan sebagai anggota FORKI. Dalam masalah kegiatan bentuk apapun yang dilaksanakan, BKC senantiasa berpedoman pada Dua Sesanti Perguruan: PRIBADI BUDI CIRI MANDIRI dan MANDIRI KHARSA PUJA WALAGRI

japanese musik

Japan merupakan salah satu negara maju di Asia. Bila kita melihat budaya dan kesenian-kesenian negara itu, tidak kalah beragamnya dengan negara yang kita cintai ini, yaitu Indonesia. Misal saja, seni beladiri Jepang yaitu Bujutsu : Battojutsu, Kenjutsu, Bojutsu kemudian yang masa kini yang juga populer di Indonesia yaitu, Karate, Judo, Kendo dan Kenjutsu yang pelatihnya saja didatangkan langsung dari negara yang mendapat julukan “Matahari Terbit” itu.

Selain beladiri, pengaruh Jepang yang populer di Indonesia adalah musiknya yang biasa kita sebut aliran J-Rock (Japanesse Rock). Namun ada juga genre J-Pop. Bila kita bicara tentang musik dan genre-genrenya memang yang biasa kita tahu adalah genre Rock, Pop, Pop Alternative, Jazz, Blues, Punk. Tetapi musik ala Jepang ini memang agak lain dengan Pop dan Rock yang biasa kita dengar. Mereka memiliki instrumen-instrumen yang menarik, dan juga skill vokal / jenis suara yang menarik dan sekaligus dandanan seperti Gothic dan Harajuku. Terutama, yang menjadi ciri khas dan daya tarik bagi mereka. Musik mereka bisa mengambil nada-nada yang naik turun yang mungkin sulit ditiru oleh musisi-musisi Rock lain. Jenis suara yang memakai teknik Falseto menjadi ciri khas sang vokalis karena bukan hanya vokalis cewek, vokalis cowok pun pasti memakai teknik tersebut. Dengan suara tinggi yang hampir menyerupai suara cewek, kita dengar saja cara bernyanyi Hyde (vokalis L’Arc-En-Ciel) dan Gackt. Suara-suara tinggi yang digabung dengan suara Falseto dan vibrasi mereka sungguh bisa membuat kita terpesona. Apalagi dengan style-girlies yang selalu mereka pakai adalah nilai plus dan menjadi daya tarik sendiri.




Sebenarnya, jenis aliran musik mereka bebas!! Ada yang mencampur unsur Regeae, misal, di lagu L’Arc-En-Ciel atau biasa kita sebut “Laruku” dengan judul New World. Dan Perfect Blue yang mengambil unsur musik Hawai yang agak nge-Blues. Selain itu unsur Metal yang lebih banyak dipakai oleh Diren Grey, karena Kyo sang vokalis memiliki jenis suara yang nge-rock dan sering menggunakan teknik Growl. Cara bernyanyi Hyde yang maksimal dapat kalian dengar di lagu Hitomi No Juunin, dan Kyo yang penuh unsut mistik dipadu dengan Falset, di lagu Saku. Sebenarnya musik Jepang termasuk L’Arc-En-Ciel dikenal dan populer di Indonesia sejak tahun 1998-an, akan tetapi sempat vakum di tahun 2000.

the chimrien

ini band gw yang terbentuk dari empat personil yaitu:

1) Imbang T.K. as vocalist and guitarist
2) Ferdi as bassist
3) Regi G.Y as guitarist and backing vocal
4) Azhar.M as drummer

Kami terbentuk tahun 2009 dan kami terinspirasi dari musik-musik japanese seperti J-rock, L'arc en ciel, dan masih banyak lagi.....
pengalaman tampil di tahun 2009 ini antara lain :

1) Pensi SMA 1 Tigaraksa tanggal 26 mei 2009
2) perpisahan SMA 1 Tigaraksa tanggal 31 mei 2009


CHIMRIEN ALWAYS EXIST,,,,,ok

susahnya jadi manusia di pegunungan galapagos

Hanya Dijatah Tiga Persen untuk Dihuni, Itupun Kerap Dirazia

Sejak dinobatkan UNESCO sebagai Situs Warisan Dunia pada 1978, flora dan fauna menjadi "penduduk" paling terhormat Kepulauan Galapagos. Kedudukan manusia sebagai makhluk hidup paling mulia pun tidak diakui lagi di kepulauan yang masuk wilayah Ekuador tersebut.

-----

ANOMALI itu dirasakan Jairo Montenegro. Lahir dan besar di Kota Tulcan yang terletak di kawasan pegunungan sebelah utara Ekuador, dia memutuskan hijrah ke Galapagos pada 2001. Di kepulauan yang berjarak sekitar 960 km dari tanah kelahirannya tersebut, pemuda kekar itu bekerja sebagai kru kapal pesiar. Pekerjaan yang memberinya pendapatan USD 780 (sekitar Rp 9,2 juta) per bulan itu mengharuskan Montenegro sering pulang pergi Ekuador-Galapagos.